Senin, 02 Januari 2012

Guyonan 3

Sudah Memberi Tembakan Peringatan

Suatu ketika terjadi tanya jawab dalam sebuah persidangan yang mengadili seorang anggota polisi. Polisi itu didakwa telah melakukan perbuatan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain. Ia juga didakwa melanggar azas praduga tak bersalah.

"Apakah Saudara menyesal atas perbuatan yang telah Saudara lakukan?" tanya hakim.

"Ya Pak Hakim. Tapi ada yang lebih saya sesalkan lagi."

"Apa maksud Saudara?"

"Sebetulnya, saya telah mengambil tindakan yang benar, Pak Hakim. Justru tindakan korbanlah yang saya sesalkan. Dia telah melakukan dua kesalahan. Pertama, ketika saya beri tembakan peringatan, korban tetap saja lari. Kedua, pada saat saya membidikkan pistol le arah kakinya, tiba-tiba saja korban berhenti lari dan jongkok. Akibatnya, peluru saya nyasar ke kepalanya."





 
Keselamatan Ada di Tangan Siapa

Seorang pendeta mewawancarai dua orang pemuda. Satu dari Amerika, yang lain dari Rusia.

"Bila Anda naik kendaraan umum yang melaju dengan kencang, apa tindakan Anda?" tanyanya kepada pemuda Amerika.

"Berdoa kepada Tuhan, sebab keselamatan ada di tangan Tuhan."

"Dan Anda sendiri bagaimana?" tanya pendeta kepada pemuda Rusia.

"Mengingatkan supir yang ugal-ugalan itu, sebab keselamatan kita saat itu berada di tangan supir."
 
Berburu Singa di Afrika

Si Tono baru saja berwisata ke Afrika dan dengan bangga menunjukan oleh-oleh kepada Joni, sebuah kepala singa yang besar sekali. “Aku lho yang membunuh singa ini.”

“Wah hebat benar, tak disangka kamu bisa berburu singa,” kata Joni.

“Bukan, aku tidak memburu singa tapi membunuhnya…dengan mobil jip.”
 
Cara Agar Tidak Telat Masuk Kantor

Andi dan Budi sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya.

Andi : "Bud, aku lihat kamu tiap berangkat kerja tidak membawa jam, bagaimana kamu bisa berangkat tepat waktu?"

Budi : "Gampang An, aku tinggal melihat di jalanan saja."

Andi : "Kok melihat di jalan?"

Budi : "Iya, kalau di jalan masih banyak karyawan swasta berarti itu masih pagi, berarti aku gak akan telat kalau naik bis."

Andi : "Lho, tapi kemarin aku lihat kamu naik ojek ke kantor?"

Budi : "Oo.. itu karena aku lihat dijalanan sudah tidak ada karyawan swasta, yang ada cuma pegawai pemerintah."

 Andi : "Oo..."
 
Kisah Ayam Jago Tua dan Muda di Peternakan Ayam

Ceritanya tentang sebuah peternakan ayam. Disana ada 25 Ayam betina dan 1 ayam jago yang umurnya sudah tua sekali. Karena merasa bahwa ayam jago yang sudah tua tadi sudah melewati masa suburnya, sipemilik peternakan memutuskan untuk membeli 1 ayam jago lagi yang masih muda. Tentu saja hal ini membuat si Ayam jago tua menjadi merasa tersaingi. Lalu terjadi percakapan seperti ini :
Si Tua : "Eh, kamu jangan serakah ya. Ayam betinanya kan ada 25. Kamu boleh ambil yang 15 sedang aku yang 10 ekor."
Si Muda: "Tidak bisa. Kamu kan sudah tua dan loyo. Pokoknya semua buat aku aja."
Si tua : "Kalau begitu mendingan kita lomba saja. Siapa yang menang boleh ambil semua ayam betina yang ada di peternakan ayam ini. Yang kalah tidak mendapat satu ekor pun."
Si Muda: "Boleh saja! Mau lomba apa ?"
Si Tua : "Lomba lari."
Si Muda: "Ok."
Si Tua : "Lombanya 400M. tapi karena aku sudah tua, aku minta untuk lari dulu di depanmu 50 meter."
Si Muda: "Boleh." (dengan penuh keyakinan).
Kemudian lomba lari dimulai. Ayam jago tua lari dulu 50 meter baru kemudian ayam jago yang muda lari menyusul dengan kecepatan dua kali lipat. Eh, baru kurang 1 meter menyusul, si ayam jago muda ditembak langsung oleh pemilik peternakan. Apa yang di katakan pemilik peternakan tersebut?
Pemilik : "Kurang ajar. Ini ayam jago-homo ke sepuluh yang bulan ini aku beli. Sukanya kejar kejar si jago tua saja."
 
Sumber :
www.facebook.com/pages/Eloh-Gue-Tampil-Gaya
 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsor

 

Tags

Site Info

Didimashudi's Blog

Hanya sebuah blog yang mudah-mudahan bisa berbagi dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda serta bisa menambah wawasan dll

Followers

Memberi yang bisa ... Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template