Rabu, 11 Januari 2012

Bercerai Bikin Orang Lebih Cepat Mati

img
Sekedar informasi, hati-hati Jika Anda mempunyai masalah dengan pasangan, perbaikilah hubungan yang mulai tidak kondusif dengan pasangan anda agar tidak terjadi seperti hal dibawah ini.
Pria yang bercerai ternyata lebih berisiko mengalami kematian dini daripada wanita yang bercerai. Peningkatan risiko kematian dini terdapat pada pria yang masih berumah tangga hingga 31 persen, sedangkan risiko pada wanita yang bercerai hanya 18 persen.

Sebuah review yang dilakukan oleh ilmuwan University of Arizona terhadap lebih dari 30 penelitian menemukan bahwa orang dewasa yang bercerai memiliki risiko lebih tinggi mengalami kematian dini dibandingkan dengan orang dewasa yang masih berumah tangga.

Para peneliti menemukan risiko kesehatan yang terkait dengan perceraian mirip dengan risiko kesehatan yang banyak ditemui di masyarakat seperti merokok hingga 15 batang sehari, kurang olahraga, kelebihan berat badan dan mabuk berat.

Orang-orang malang ini nampaknya mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan lain, kesepian, bertambah berat badannya, sulit tidur atau mengalami depresi klinis. Hal ini dapat menciptakan masalah lain. Depresi, misalnya, sangat berkorelasi dengan komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung dan pembuluh darah.

"Meskipun demikian, penelitian ini bukan berarti menegaskan bahwa perceraian dapat menyebabkan kematian dini," kata peneliti, David Sbarra, profesor psikologi di University of Arizona seperti dilansir azcentral.com, Rabu (11/1/2012).

Namun Sbarra tidak yakin apakah kematian dini yang lebih tinggi pada pria disebabkan karena pria umumnya mati lebih muda daripada wanita.

"Perceraian dapat dikaitkan dengan risiko tinggi kematian dini pada pria, karena sebagian besar perencanaan kesehatan dilakukan oleh wanita. Misalnya, wanita mengingatkan pria untuk menemui dokter, dan menjaga pria agar tidak makan terlalu banyak daging merah. Daging merah memiliki lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung," kata Sbarra.

Beberapa orang mungkin memiliki karakteristik atau perilaku yang meningkatkan risiko mengalami perceraian dan kondisi kesehatan yang buruk. Misalnya, depresi dan penyalahgunaan zat dapat meningkatkan kemungkinan perceraian, dan keduanya adalah prediktor kematian dini.

Makalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Perspectives on Psychological Science ini mereview 32 penelitian yang melibatkan lebih dari 6,5 juta orang dewasa di 11 negara, termasuk Amerika Serikat. Penelitian itu diterbitkan dalam rentang 27 tahun.

Sumber : Detik Health

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsor

 

Tags

Site Info

Didimashudi's Blog

Hanya sebuah blog yang mudah-mudahan bisa berbagi dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda serta bisa menambah wawasan dll

Followers

Memberi yang bisa ... Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template